Monday, August 27, 2007

MENGEMBALIKAN KEMULIAAN UMMAT

MENGEMBALIKAN KEMULIAAN UMMAT
Tidak samar lagi bagi siapa yang mau mengamati kondisi umat Islam sekarang ini niscaya akan mendapati keadaan yang sangat memprihatinkan. Kaum muslimin hidup dalam kesengsaraan, kepedihan, berada di tengah keterpurukan dan mundur dalam hampir seluruh sisi kehidupan. Mereka telah direndahkan dan dihinakan oleh orang-orang kafir, harta mereka dirampas, negeri-negeri mereka diinjak-injak sehingga mereka pun hidup dalam keadaan bimbang, keguncangan, ketakutan dan was-was.

Mencari jalan keluar dari kehinaan
Keadaan ummat Islam yang demikian ini telah mengundang semangat bagi sebagian kaum muslimim untuk mengubah dan memperbaiki kerusakan. Hanya saja mereka berbeda-beda cara dalam menanganinya. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa hal ini karena umat Islam terbelakang secara ekonomi atau tertinggal dalam masalah sains dan teknologi atau tidak punya persenjataan modern. Di antara mereka ada yang nekat menceburkan diri dalam sistem politik kafir, berusaha merebut kursi pemerintahan dan kekuasaan. Ada juga yang membentuk gerakan bawah tanah dengan mengatasnamakan jihad kemudian membuat kerusakan dan pengeboman di mana-mana. Ada pula yang berdemonstrasi di jalan-jalan menuntut ditegakkannya kembali daulah Islam.
Subhanalloh, sungguh mereka ini hendak berjuang tetapi tanpa dilandasi ilmu! Padahal jika mereka mau merenungi sejenak hadits Rosululloh tentulah mereka akan mendapati jawaban dan solusi terbaik yang dapat mengentaskan umat Islam dari kehinaan ini. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Jika kalian telah berjual beli dengan cara ‘inah (sejenis riba), disibukkan oleh peternakan dan pertanian, dan kalian tinggalkan jihad fi sabilillah, maka Alloh akan menimpakan kehinaan kepada kalian, Alloh tidak akan mencabut kehinaan itu dari kalian sampai kalian kembali kepada agama kalian. (shohih, riwayat Abu Dawud)
Dari hadits Rosululloh tersebut maka jelaslah bagi kita bahwa keadaan buruk yang menimpa kaum muslimin dewasa ini disebabkan sangat jauhnya mereka dari ajaran agama, jauh dari kitab Alloh dan Sunnah Rosul-Nya. Mereka disibukkan dengan kehidupan dunia dan melalaikan hak-hak Robb-nya. Kesyirikan yang merupakan dosa terbesar seolah-olah sudah menjadi profesi sehari-hari dan menjadi bagian hidup mereka, ibadah mereka dipenuhi dengn kebid’ahan dan keseharian mereka dijalani dengan bermaksiat kepada Penciptanya. Kesyirikan, kebid’ahan dan kemaksiatan inilah kotoran-kotoran yang merupakan sebab kehancuran bangunan Islam.

Tashfiyyah dan Tarbiyyah
Karena itu wajib bagi kita memulai langkah dengan mempelajari Islam yang haq sebagaimana jalan yang ditempuh pertama kali oleh Rosululloh dengan men-tashfiyyah (memurnikan) Islam dari kotoran-kotoran yang melekat padanya kemudian kita men-tarbiyyah (mendidik) diri kita dengan mengamalkan Islam yang telah dimurnikan ini. Ibarat gelas yang kotor, maka cucilah dahulu kotorannya baru kemudian diisi air. Demikianlah janji Alloh dalam salah satu firman-Nya,”Dan Alloh telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal shalih, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap beribadah kepada-Ku dengan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Ku.” ( An-Nuur : 55) [ Buletin At Tauhid / Abu Ibrohim Hakim ]

No comments: