Tuesday, December 26, 2006

Keutamaan beberap Surat / ayat Al Qur'an

1. Surat Al Fatihah: Dari Abi Said Rafi' bin Al Mu'alla ra berkata, Rasulullah SAW berkata kepadaku: "maukah aku ajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam Al Qur'an, sebelum kamu keluar masjid?" Lalu beliau memegang tanganku, dan ketika kami hendak keluar aku nertanya:"Ya Rasulullah, engkau berkat bahwa engkau akan mengajarkanku surat yang paling agung dalam Al Qur'an?" Beliau menjawab: "Alhamdulillahirobbil 'alamiin [Al Fatihah], ia adalah tujuh ayat yang dibaca pada setiap sholat, ia adalah tujuh ayat yang agung yang diberikan kepadaku." [HR Bukhori]

2. Surat Al Fatihah & beberapa surat terakhir Al Baqoroh: Dari ibnu Abbas ra berkata: ketika Jibril AS sedang duduk di sisi Nabi SAW, baginda mendengar suara dari atas, lalu beliau mendongakkan kepala dan bersabda: "ini adalah pintu langit yang dibuka pada hari ini dan tidak pernah dibuka kecuali hari ini." Lalu turun malaikat dari pintu tersebut, kemudian bersabda: "ini adalah malikat yang turun ke bumi dan dia tidak pernah turun kecuali hari ini." Lalu dia (malaikat) memberi salam seraya berkata: "Aku membawa berita gembira dengan dua cahaya yang diturunkan kepada engkau dan tidak pernah diberikan kepada nabi sebelummu, yaitu surat Al Fatihah dan beberapa ayat terakhir surat Al Baqoroh, tidaklah kamu membaca satu huruf daripadanya kecuali kamu mendapat karunia." [HR Muslim]

3. Surat Al Baqoroh: Dari Abu Hurairoh ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kau jadikan rumah-rumahmu seperti kuburan, sesungguhnya setan akn lari dari rumah yang di dalamnya dibaca surat Al Baqoroh." [HR Muslim]

4. Ayat Kursi: Dari Ubay bin Ka'ab ra berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Wahai Abu Munzir, tahukah engkau ayat manakah dalam Al Qur'an yang paling agung menurutmu?" Aku menjawab: "Allahulaa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum [ayat kursi]", Lalu beliau menepuk dadaku dan bersabda: "Semoga Allah memudahkan ilmu bagimu wahai Abu Munzir." [HR Muslim]

Dalam Hadits yang panjang [HR Bukhori], dari Abu Hurairoh, ada seorang pencuri harta zakat yang setelah tertangkap tiga kali, kemudian meminta (untuk ketiga kalinya) dilepaskan, dia berkata kepada Abu Hurairah ra: "...Sesungguhnya saya ingin memberitahukan kepadamu beberapa kalimat yang mana Allah akan memberi manfat dengan kalimat itu, apabiola hendak tidur bacalah ayat kursi, seandainya kamu membacanya niscaya Allah selalu memberi perlindungan dan setan tidak akan datang kepadamu sampai waktu pagi" Keesokan harinya, perkataan Pencuri tersebut dibenarkan oleh Rasulullah SAW, dan Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya ia berkata benar kepadamu, walaupun ia adalah pendusta. Dia Adalah setan"

5. Dua Ayat terakhir QS Al Baqoroh: Dari Abi Mas'ud Al Badri ra, dari Rasulullah SAW beliau bersabda: "Barangsiapa membaca dua ayat terakhir QS Al Baqoroh pada waktu malam niscaya ia akan mencukupinya." [HR Bukhori & Muslim]

Imam Nawawi dalam Kitab Riyadhush Sholihin menulis "ada yang mengatakan ia telah terjaga dari sesuatu yang tidak diinginkan pada malam itu; Ada yang mengatakan ia telah cukup walaupun tidak bangun untuk sholat malam"

6. Al Baqoroh & Ali 'Imron: Dari Abi Umamah Al Bahili berkata: "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Bacalah Al Qur'an, karena di hari kiamat kelak ia akan memberikan syafaat bagi para pembacany, bacalah zahrawain, yaitu surat Al Baqoroh & Ali 'Imron. Sesungguhnya pada hari kiamat nanti keduanya akan datang bagaikan dua awan atau dua kawanan burung yang berbaris yang siap membantu orang-orang yang pernah membacanya. dan bacalah surat Al Baqoroh, karena membacanya adalah suatu berkah dan meninggalkanya adalah suatu kerugian. Dan tukang sihir tak akan sanggup menghasilkannya." [HR Muslim]

7. Sepuluh ayat dari Surat Al Kahfi: Dari Abi Darda' ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al Kahfi, maka akan terjaga dari Dajjal." Dalam riwayat lain: "...sepuluh ayat terakhir..." [HR Muslim]

8. Membaca Surat Al Kahfi pad hari Jum'at: DAri Abi Said Al Khudri ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa membaca Surat Al Kahfi pada hari Jum'at,(maka) akan diterangi cahaya antara dua Jum'at." [HR Al Hakim & Baihaqi, Shohih]

9. Surat Tabaarok (AL Mulk): Dari Ibnu Mas'ud ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Surat Tabaarok (AL Mulk) adalah penjaga dari azab kubur." [HR Al Hakim & Abu Na'im, Shohih]

10. Surat At Takwir, Al Infithaar dan Al Insyiqaaq: Dari Ibnu Umar ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang suka untuk melihat aku di hari kiamat dengan sebenar-benar penglihatan, bacalah Surat At Takwir, Al Infithaar dan Al Insyiqaaq." [HR Ahmad, Tirmizi & Hakim]

11. Surat Al Ikhlash: DAri Abi Said Al Khudri ra Bahwa Rasulullah SAW bersabda tentng Qul Huwallahu ahad: "Demi Allah --Yang diriku berada di dalam genggaman-Nya--, sesungguhnya ia (Surat Al Ikhlash) menyamai sepertiga Al Qur'an." Pada Riwayat lain Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabatnya: "ADakah diantara kamu yang tidak sanggup membaca sepertiga Al Qur'an dalam satu malam?" Hal ini memang berat bagi mereka, lalu mereka bertanya: "Siapakah di antara kami yang mampu ya Rasulullah?" Beliau bersabda: "Qul Huwallahu ahad Allahush Shomad, adalah sepertiga Al Qur'an." [HR Bukhori]

12. membaca 10x Surat Al Ikhlash: Dari Mu'adz bin Anas ra, Rasulullah SAW bersabda:" Barang siapa membaca Qul huwallahu ahad sebanyak sepuluh kali niscaya Allah akan membangun baginya rumah di surga." [HR Ahmad]

13. QS Al Falaq & An Naas: Dari 'Uqbah bin 'Amir ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Adakah kau lihat ayat-ayat yang diturunkan pada malam ini dan selainnya tidak dapat dilihat sepertinya? Dialah Qul a'udzu birobbil falaq & Qul a'udzu birobbinnaas." [HR Muslim]

Dari Abu Sa'id Al Khudri ra, ia berkata: "Rasulullah SAW selalu berlindung diri dari gangguan Jin dan Manusia sehingga turunlah surat Qul a'uudzu (QS Al Falaq & An Naas) setelah turun dua surat itu beliau membacanya dan meninggalkan doa-doa yang lain selain dua surat tersebut. [HR Turmudzi]

14. QS Al Ikhlash, QS Al Falaq & An Naas: DAri Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW apabila akan berangkat tidur tiap-tiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya kemudian meniupkannya seraya membaca Surat Al Ikhlash, Al Falaq & An Naas, kemudian beliau mengusapkannya keseluruh tubuhnya (sebatas yang bisa) dimulai dari kepala lalu muka kemudian bagian depan dari badan. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali. [HR Bukhori & Muslim]

15. Membaca QS Al Ikhlash, QS Al Falaq & An Naas ketika sakit: Abdullah bin Yusuf bercerita kepada kami, Malik bercerita kepada kami dari Ibnu Syiyab, dari 'Urwah, dari 'Aisyah ra, bahwa Rasulullah SAW bila merasa sakit beliau membaca sendiri Al Mu'awwizat (QS Al Ikhlash, QS Al Falaq & An Naas) kemudian meniupkannya. Dan apabila rasa sakitnya bertambah aku yang membacanya kemudian aku usapkan ke tangannya mengharap keberkahan darinya. [HR Bukhori]

16. Tambahan dari Saya (penulis: Desyanto DR), Salah satu ayat yang tidak kalah pentingnya adalah ayat ke-3 dari Surat Al Maa-idah, sampai-sampai seorang Yahudi berkata kepada Umar bin Khothob (dialognya kurang lebih) “ Sesungguhnya ada satu ayat dalam kitabmu yang jika ayat itu turun kepada kami (Yahudi) niscaya hari turunnya ayat itu akan kami jadikan sebagai hari raya” Umar bertanya:” Ayat yang manakah itu?” orang Yahudi berkata: “Al yauma akmaltu lakum diinakum wa atmamtu ni’matii wa rodhiitu islami diinaa” Umar berkata: ”Sesungguhnya aku lebih tahu kapan waktu turunnya ayat tersebut, yaitu pada hari Jum’at saat haji wada’”. Dari dialog tersebut dapat diambil beberapa faidah:

    • Ayat ketiga dari surat Al Maa-idah adalah ayat yang agung, yang hanya diberikan khusus untuk nabi Muhammad SAW, karena ayat itu menunjukkan telah sempurnanya islam, sehingga islam tidak memerlukan tambahan apalagi pengurangan apapun dari siapapun juga. Syariat islam telah sempurna, tanpa ada kekurangan, sampai-sampai hal itu diakui oleh orang yahudi.
    • Dalam agama islam hanya ada dua hari raya, yaitu hari raya idul fitri dan idul ad-ha(1), sehingga Umar bin Khothob tidak berani menjadikan hari turunnya ayat tersebut sebagai hari raya.
    • Ayat tersebut dijadikan hujjah oleh para ulama dan imam mahzhab sebagai dalil tidak bolehnya mengada-ada (Bid’ah) dalam urusan syari’at, karena agama islam ini telah sempurna sehingga tidak memerlukan tambahan apalagi pengurangan apapun dari siapapun juga.

Catatan (1) : Dalam suatu riwayat (saya lupa siapa yang meriwayatkannya), yang intinya kurang lebih: di Madinah ada dua kali perayaan setiap tahunnya, kemudian Rasulullah mengganti dua hari raya itu dengan hari raya idul Fitri dan idul Ad-ha.

No comments: